Saturday, April 21, 2007

The Story Of Mr. Yes and Mr. No (Part 5)

This is the chapter no 5 of the story, this one is called :

" Slimtissue "

Smith dan Marilyn tidak lama bertandang ke dalam kepalaku, karena mereka harus pergi lagi menuju Planet Chromosom89 untuk menghadiri acara hajatan sunatan sepupu mereka. Agak sedih memang, mengingat mereka akhir-akhir ini jarang berkunjung dan sekarang mereka harus pergi kembali. Selamat jalan Smith dan Marilyn! Berhati-hatilah di jalan! Air mata pun mulai bercucuran dari kedua mataku, aku tak mampu membendung rasa sedih ini. Saat mereka menjauh dengan roket Alpha Cadburry yang super cepat itu pun aku masih berharap agar mereka tiba-tiba berhenti dan balik kembali untuk bermain-main denganku lebih lama lagi. Tapi sayangnya mereka tidak, mereka terus melaju dengan kecepatan yang bahkan hampir melebihi kecepatan cahaya. Temanku pergi... lagi. Meninggalkanku dalam jurang bertebing sepi. Aku hanya ingin mereka kembali. Menemaniku dalam canda, tawa, dan geli. Yeah, that's right.

Okay, sekarang aku kembali lagi ke dalam rutinintas kejenuhan di minggu sore yang semakin lama semakin mendung ini. Ingin rasanya aku main basket di lapangan luar sana, tapi melempar bola pun aku tak bisa. Ingin rasanya aku bermain golf di lapangan dekat kompleks sana, tapi memegang stik golf pun aku tak bisa. Ingin rasanya aku berenang di kolam renang country club sana, yeah, setidaknya aku bisa melakukan itu. Bagaimana bila hujan? Bukankah di luar sana cuaca sudah mendung? Persetan! Bukankah itu menjadikan suasana tambah romantis? Berenang dengan ditemani rintik air hujan yang menari dan menggeliat bagaikan penari-penari di tiang dansa? Tidak romatiskah itu? Setidaknya aku menganggap itu so fucking cool. Segera kukenakan celana renang Speedoku dan kuambil goggle ku dengan segera. Kubuka gerbang depan, dan langsung kukayuh pedal sepeda Wimcycle yang membuat banyak temanku cemburu itu menuju country club. Kolam renang, here I come baby!

Byur! Suara air yang meluap tidak pernah terdengar seindah ini, seolah-olah air memiliki orkestranya sendiri yang mampu merangkai melodi-melodi yang begitu indah dan menawan layaknya simfoni-simfoni cipataan Wolfgang Amadeus Mozart. Tak dapat disangkal, air memang sahabat karibku. Aku pun tidak menyia-nyiakan waktu dengan hanya menyiprat-nyipratkan air seperti orang-orang bodoh itu, tidaak.... Aku menghabiskan waktuku bersama air dengan berenang memakai bermacam-macam gaya seperti gaya katak, gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya ular, gaya naga, gaya singa, dan gaya-gaya lain yang kuketahui. Perasaan tenang dan damai selalu kurasakan saat aku berenang menggunakan gaya katak, sedangkan perasaan sejuk dan asri selalu kurasakan saat aku mengunakan gaya naga. Bermacam-macam perasaan aku rasakan saat aku menggunakan bermacam-macam gaya. Sangat keren bukan? Yeah, I know. Pukul 5 sore dan aku masih menikmati sesi renang ini dengan khidmat. Sulit rasanya untuk beranjak pergi dari kolam ini. Tapi aku sudah cukup lama berada di sini, lagipula hp ku sudah berdering lebih dari 3x daritadi, mungkin kedua orangtuaku sudah mencari aku. Aku beranjak dari kolam renang dan kukeringkan diriku dengan handuk Hello Kitty favoritku. Saat aku hendak beranjak pergi keluar dari country club, aku melihat sesosok manusia yang terlihat sangat familiar di dalam seonggok sedan yang diparkir di sebelah Wimcycleku tercinta. Aku merasa mengenal orang ini, tapi siapa ya? Saat ia keluar dari mobil itu, barulah aku tersadar, ia adalah malaikat pencabut nyawaku.

TO BE CONTINUED...

No comments: