Sunday, April 8, 2007

The Story of Mr. Yes and Mr. No (Part 2)

This is the second part of the story, this one is called :

" Hell Has Never Been This Cold "

Pukul 9 pagi. Matahari sedang asyik bermain mata dengan pepohonan yang meliuk-meliuk dengan indah. Tampaknya ia tergoda dan terbuai dalam permainan pohon-pohon itu. Aku ingin bangun, hanya saja tubuhku tak mau berpisah dari selimut Mickey Mouse yang hangat ini. Otakku telah memerintahkan otot-otot di sekujur tubuhku untuk segera beranjak dari tempat tidur, tapi entah mengapa hatiku berkata lain. "Untuk apa bangun? Toh sehabis sarapan kamu tak tahu harus berbuat apa lagi?". Memang betul, aku hanyalah seorang pecundang yang tak dapat memanfaatkan waktu pagi dengan baik di hari Minggu yang indah ini (selain tidur tentunya). Tapi kali ini aku harus bersikap tegas terhadap diriku sendiri, aku harus bangun ! Untuk apa ? Persetan untuk apa ! Yang penting aku bangun terlebih dahulu.

Kuberanjak menuju meja makan untuk sarapan. Sehelai roti keju, ditemani segelas susu hangat, aku menyantap sarapan dengan khidmat. Ah ya, di manakah kedua orangtuaku ? Mungin anda bertanya-tanya, mungkin juga anda tidak peduli. "Jalan pagi se-RT", otakku menyahut. Ah ya, kemungkinannya itulah yang mereka lakukan saat ini. Lalu adikku ? Dimanakah ia ? Persetan ? Tidak, tidak. Aku bukanlah tipe orang yang membenci saudaraku sendiri. Malah, aku adalah tipe manusia yang sangat menyayangi keluarga. Setiap malam minggu, kami selalu berjalan bersama-sama. Dan aku bermaksud sungguh-sungguh dalam bagian "setiap malam minggu''. Bagaimana dengan pacar ? Yeah, aku tidak pernah memiliki pacar. Menyedihkan memang, tapi apalah artinya cinta. Fuck love ! Lalu, bagaimana dengan teman ? Well, I don't really have many friends. In fact, I have only 2 friends. The first one is a boy named Smith and the second one is a girl named Marilyn and both of them aren't real. Me and my imaginary friends. I'm a fucking nerd. That's why I hated this life so much :-) Haha..

Aku tidak sepenuhnya benar dalam beberapa baris terakhir di atas. Aku punya teman manusia normal yang suka menghabiskan malam minggu bersamaku. Hanya saja, aku lebih suka bersama keluarga. Imaginary friends ? Well, that part is true. They still come to me in particular times. Pacar ? Yeah, itu juga benar. Aku tidak pernah punya pacar seumur hidupku yang 18 tahun ini. Bukan karena aku gay atau semacamnya, hanya saja tidak ada gadis-gadis yang tertarik padaku. I don't have the look, I admit. Nor the brain, nor the body. I am a fucking nerd. Bagaimana dengan sebaliknya, mungkin anda bertanya-tanya (mungkin juga tidak). Adakah gadis yang kusuka ? Ada, tapi karena gadis itu pula aku ingin mati segera.

TO BE CONTINUED...

No comments: