Tuesday, April 10, 2007

The Story of Mr. Yes and Mr. No (Part 3)

This is the third installment of the story, this one is called :

" Because We Never Notice The Existence Of The Solar System Nor Any Other System "

Wanita. Lelaki mana yang tidak memiliki rasa ketertarikan terhadap wanita? Lelaki dengan orientasi seksual berbeda mungkin menjadi suatu pengecualian, namun semua lelaki pasti menyukai wanita. Wanita cantik, wanita tidak cantik, wanita tinggi, wanita tidak tinggi, wanita Timur, wanita Barat, wanita Timur Laut, wanita Barat Daya, bermacam-macam wanita telah Tuhan ciptakan dan bermacam-macam pria tertarik pada mereka. Dari bermacam-macam pria itu, salah satunya adalah aku. Aku bukan seorang pecinta wanita yang setia pada seribu gadis (terima kasih kepada Irwansyah), namun yang jelas aku tertarik dan menyukai mereka. Rasa ketertarikan inilah yang membuatku pernah lupa daratan, terbuai dalam alunan melodi cinta yang telah dirangkai oleh rasa ketertarikan itu sendiri. Cinta. Berbicara mengenai cinta tidak dapat terlepas dari jatuh cinta. Jatuh cinta adalah 'jatuh' yang paling tidak menyakitkan dari semua jenis jejatuhan. Setiap orang pernah merasakan jatuh cinta (atau mungkin tidak, tapi aku tidak peduli), dan banyak orang pernah merasakan patah hati, dan salah satu dari banyak orang itu adalah aku.

Melankolis? Ya, aku juga merasa tulisan ini mulai terasa demikian. Tapi persetan bukan? Hidup tidak selalu harus berjalan sesuai dengan idealisme yang kita miliki. Ambil contoh, katakanlah, bila kita menjadi seorang metalhead. Kita pun harus (sekali-kali) mendengarkan musik jazz ataupun jenis musik lainnya, bila kita tidak ingin disebut sebagai seorang pribadi yang berpikiran sempit dan konservatif alias kolot. Kita harus membiasakan diri kita untuk tidak selalu menjadi 'karakter' atau 'identitas' yang kita identifikasikan dengan diri kita. Anak emo, dengarkanlah John Lennon! Anak punk, dengarkanlah Marvin Gaye! Throw away your fucking (fake) idealism if you still want to survive the society! Permasalahan inipun tidak berbeda jauh halnya dengan cinta. Salahkah bila kita terbuai (sesekali mungkin) dalam sebuah kisah percintaan yang dapat membuat kita merasakan seolah dunia hanya milik kita (dan dia tentunya)? Namun, tidak jarang ada pula yang merasa menjadi seorang jagoan yang merasa tidak membutuhkan cinta, menganggap masalah cinta-cintaan adalah hal yang menjenuhkan, lalu berkata "Fuck Love!" (oh shit, that's me actually). Seorang jagoan dengan pemikiran seperti ini pun pasti memiliki alasannya masing-masing mengapa mereka merasa tidak membutuhkan cinta. Bagaimana dengan aku? Yeah, aku bukanlah seorang jagoan tapi setidaknya aku merasa berhak untuk berkata "Fuck Love!" atau sebagaimana yang Mr. Marilyn Manson pernah sampaikan, "We Love Hate / We Hate Love".

Sampai paragraf ini mungkin anda akan merasa sangat penasaran mengapa aku patah hati, mengapa aku membenci cinta, mengapa aku ingin mati, mengapa dunia ini bulat, mengapa Albert Einstein dapat begitu pintar, mengapa langit berwarna ungu, dll. Aku bukanlah seseorang yang senang melihat seseorang menderita dalam penantiannya (waiting in vain?) demi menunggu sebuah jawaban. Bila anda memang ingin segera tahu, seperti ini singkatnya : Aku menyukai seorang wanita - wanita itu tampak juga menyukai aku - tapi ternyata wanita itu tidak menyukai aku, hanya mempermainkan aku saja layaknya aku seekor anjing Chihuahua - aku menjadi sedih (dan kesal tentunya) - suatu hari aku mengalami 'insiden' di sekolah - dia menertawakanku, begitu pula satu sekolah - dia menyebarkan gosip tentang aku sehubungan dengan 'insiden' tersebut dan tersebar luas (tidak percaya? Baca Kompas tanggal 25 Maret hal. 12) - harga diriku hilang entah di mana - aku menjadi bahan olok-olok permanen satu sekolah - dan aku masih jatuh cinta padanya. Well, it's a cliche and it's a fucking pathetic story. If you wouldn't believe it, it's okay but that is what actually happened. Aku membenci cinta bukan karena cinta itu menyakiti aku, tetapi karena cinta telah membuatku menjadi seorang pecundang. Aku menjadi lemah karena cinta. So fuck love! Anyway, I'm a loser and I want to die.

TO BE CONTINUED...

No comments: